Probolinggo, 15/06/2015
Hasil tangkapan nelayan di Kota dan Kabupaten
Probolinggo, Jawa Timur, beberapa waktu terakhir menurun sekitar 50
persen karena adanya angin gending yang memiliki hembusan kuat dan
bersifat panas serta kering.
"Kami mengimbau kepada para nelayan untuk waspada dengan adanya angin
gending dengan mengeluarkan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) kepada
nelayan yang kapalnya akan melaut, apalagi sifat angin gending ini
adalah panas dan kering sehingga dapat merusak kapal nelayan maupun
tanaman warga di daerah pesisir," kata Syahbandar PP Mayangan, Nonot
Wijayanto.
Ia mengatakan setiap hari Jumat malam atau Sabtu, para nelayan meminta
SPB guna mencari ikan, meskipun ikan di laut berkurang akibat perubahan
cuaca tersebut, namun dari data yang dimilikinya hembusan angin gending
tersebut tidak sampai mengurangi jumlah kapal yang akan berlayar.
"Ada sekitar 50 nelayan yang datang untuk meminta izin SPB agar
dimudahkan dalam berlayar, namun sejauh ini kami masih belum mendapatkan
informasi status awas dari Badan Metereologi, Klimatologi, dan
Geofisika (BMKG)," paparnya.
Di sisi lain, nelayan asal Desa Kanigaran, Kecamatan Mayangan, Kota
Probolinggo mengatakan gelombang besar yang terjadi sudah seminggu yang
lalu mengakibatkan dirinya berserta nelayan lain memilih menyandarkan
kapalnya di bibir pantai karena dengan cuaca yang tidak bersahabat
tersebut ia tidak memungkinkan untuk beraktivitas seperti hari biasa.
"Angin Gending mengakibatkan ikan-ikan menjauh dari perairan Probolinggo
dan terpaksa harus melaut ke luar daerah hingga ke perairan Madura dan
Bali. Penurunan hasil tangkap sekitar 50 persen karena apabila sekali
berlayar biasanya kami mendapatkan satu ton ikan, namun sejak sekitar
sepekan ini hanya mendapat tiga hingga empat kuintal," ujarnya.
Lebih lanjut dia mengungkapkan agar hasil tangkapannya bisa menutupi
biaya melaut, karena selama angin gending melanda nelayan sering merugi
akibat hasil tangkapan mereka tidak sebanding.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Nelayan Putra, Samudra Hambali,
mengatakan sejak bulan Mei lalu angin gending mulai berhembus di wilayah
Pajarakan dan Tongas dan diprediksi akan berhembus hingga bulan
November.
"Angin gending berhembus di wilayah Pajarakan dan Tongas, di luar
wilayah itu masih belum ada, namun apabila angin gending berhembus besar
bisa sampai ke Madura. Sekarang ini memang sudah waktunya ombak tinggi
dan di sisi dermaga sifat ombaknya landai, sedangkan dari arah utara
sifat ombaknya kencang," tandasnya.
Disadur dari http://www.beritasatu.com
Foto : Koleksi PP Mayangan