Selasa, 16 Juni 2015

Hasil Tangkapan Nelayan Probolinggo Turun 50 Persen


 Probolinggo, 15/06/2015

      Hasil tangkapan nelayan di Kota dan Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, beberapa waktu terakhir menurun sekitar 50 persen karena adanya angin gending yang memiliki hembusan kuat dan bersifat panas serta kering. "Kami mengimbau kepada para nelayan untuk waspada dengan adanya angin gending dengan mengeluarkan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) kepada nelayan yang kapalnya akan melaut, apalagi sifat angin gending ini adalah panas dan kering sehingga dapat merusak kapal nelayan maupun tanaman warga di daerah pesisir," kata Syahbandar PP Mayangan, Nonot Wijayanto. Ia mengatakan setiap hari Jumat malam atau Sabtu, para nelayan meminta SPB guna mencari ikan, meskipun ikan di laut berkurang akibat perubahan cuaca tersebut, namun dari data yang dimilikinya hembusan angin gending tersebut tidak sampai mengurangi jumlah kapal yang akan berlayar. "Ada sekitar 50 nelayan yang datang untuk meminta izin SPB agar dimudahkan dalam berlayar, namun sejauh ini kami masih belum mendapatkan informasi status awas dari Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)," paparnya. 
      Di sisi lain, nelayan asal Desa Kanigaran, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo mengatakan gelombang besar yang terjadi sudah seminggu yang lalu mengakibatkan dirinya berserta nelayan lain memilih menyandarkan kapalnya di bibir pantai karena dengan cuaca yang tidak bersahabat tersebut ia tidak memungkinkan untuk beraktivitas seperti hari biasa. "Angin Gending mengakibatkan ikan-ikan menjauh dari perairan Probolinggo dan terpaksa harus melaut ke luar daerah hingga ke perairan Madura dan Bali. Penurunan hasil tangkap sekitar 50 persen karena apabila sekali berlayar biasanya kami mendapatkan satu ton ikan, namun sejak sekitar sepekan ini hanya mendapat tiga hingga empat kuintal," ujarnya. Lebih lanjut dia mengungkapkan agar hasil tangkapannya bisa menutupi biaya melaut, karena selama angin gending melanda nelayan sering merugi akibat hasil tangkapan mereka tidak sebanding. Sementara itu, Ketua Paguyuban Nelayan Putra, Samudra Hambali, mengatakan sejak bulan Mei lalu angin gending mulai berhembus di wilayah Pajarakan dan Tongas dan diprediksi akan berhembus hingga bulan November. "Angin gending berhembus di wilayah Pajarakan dan Tongas, di luar wilayah itu masih belum ada, namun apabila angin gending berhembus besar bisa sampai ke Madura. Sekarang ini memang sudah waktunya ombak tinggi dan di sisi dermaga sifat ombaknya landai, sedangkan dari arah utara sifat ombaknya kencang," tandasnya. Disadur dari http://www.beritasatu.com Foto : Koleksi PP Mayangan

0 komentar:

Posting Komentar